
Pernah nggak sih saat mengunjungi sebuah store yang memiliki banyak produk Anda akan melihat-lihat dulu. Di dalam benak Anda pasti dipenuhi pertanyaaan, kira-kira produk apa yang akan Anda beli. Tenang hal seperti ini wajar kok bagi kita sebagai konsumen. Begitupun jika kita memposisikan diri sebagai pemilik usaha, sangat jelas produk yang ditawarkan adalah solusi akan kebutuhan konsumen. Tapi tahukah Anda hal apa yang dapat memutuskan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan?
Dari sini Anda perlu strategi pemasaran yang tepat dengan memahami proses pengambilan keputusan pelanggan. Perlu tahu, bahwa proses pengambilan keputusan setiap pelanggan bisa berbeda-beda tergantung pada tipe konsumen.
5 Tahapan proses pengambilan keputusan pelanggan
1. Pengenalan masalah
Ada banyak jalan menuju Roma, yah! Istilah itu juga cocok dengan perilaku konsumen. Konsumen yang memiliki masalah pasti akan tahu solusi untuk mengatasinya. Setelah mereka tahu akan kebutuhannya, konsumen akan mencari tahu solusi apa yang tepat untuk dipilih.
Dari tahapan ini, kita menjadi tahu apa yang harus dilakukan. Benar, bangun brand awareness. Membangun brand awareness berfungsi agar konsumen mengetahui adanya suatu merk. Sehingga konten yang dituliskan mengenai produk kita, sangat penting agar konsumen percaya jika produk Anda lah solusi atas masalah mereka.
2. Pencarian informasi
Setelah tahu solusi akan permasalahanya, konsumen akan mencari informasi lebih lanjut. Bisa saja konsumen akan memilih salah satu bisnis, atau bisa saja konsumen melakukan riset terlebih dahulu.
Yang biasa konsumen lakukan mencari rekomendasi, menggunakan permasalahan atau pain point mereka sebagai kata kunci untuk mencari sesuatu, hingga menelusuri testimoni produk.
Nah, penting disini kawan untuk aktif memberikan informasi melalui konten efektif. Informasi yang kawan berikan dapat mempermudah konsumen menemukan merk Anda. Konten efektif dapat berupa iklan berbayar, promosi di sosial media, media cetak, dan lain sebagainya.
3. Evaluasi alternatif
Setelah menemukan berbagai informasi, konsumen mulai membandingkan berbagai alternatif solusi. Beberapa faktor pembandingnya adalah :
- Harga
- Kualitas
- Fitur yang didapatkan
- Stock produk
- Layanan purna jual : Garansi, service centre, dll.
- Reputasi merk
- Dan lain sebagainya.
Tugas Anda adalah meyakinkan konsumen bahwa brand Anda lah yang cocok dipilih daripada alternatif lain. Anda bisa membuat materi tutorial produk, Q&A, beri layanan trial jika ada, dll.
4. Pembelian
Jika tiga tahapan di atas sudah Anda terapkan dengan baik, selanjutnya konsumen pasti memutuskan untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Dalam proses ini Anda perlu menganalisis kendala-kendala yang bisa menghambat proses penjualan. Misalkan : kendala pembayaran, klaim garansi, pengiriman yang lambat, stock produk yang ada tidak berfungsi, dll.
Dengan mengecek kembali kendala di atas Anda akan mengetahui lebih awal dan segera memperbaikinya. Sehingga saat ada konsumen yang membeli produk tidak ada hambatan & berjalan lancar.
5. Evaluasi pasca pembelian
Setelah beli, apakah sudah selesai prosesnya? Eits, belum ya kawan! Justru di tahapan kelima ini merupakan tahapan yang bisa dibilang paling penting. Dalam proses ini memungkinkan mereka dapat membeli ulang produk Anda atau merekomendasikan produk Anda kepada orang lain. Karena itu, Anda perlu menyediakan after sales service. Baik memberikan pusat bantuan secara online, voucher, formulir feedback, dan lain sebagainya.
Seperti Fingerspot yang menyediakan layanan purna jual terbaik bagi konsumen yang terbagi menjadi dua, yaitu Customer Care Centre di 13 kota di Indonesia, dan Customer Care Online di website www.fingerspot.com.